Rabu, 25 Juni 2008

Pengolahan dan Analisis Kualitatif Menggunakan NVIVO (Qualitative Data Analyzes Using NVivo)

Oleh Ivanovich Agusta

Tujuan instruksional khusus: memahami analisis data kualitatif dengan NVivo; mempraktekkan analisis data kualitatif dengan program NVivo.

Waktu perkuliahan : 2 x 2 sks
Waktu praktikum: 2 x 2 sks

Gambaran Ringkas Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk menangkap praktek penafsiran responden dan informan terhadap dunia. Perlu disadari bahwa orang bertindak sejalan dengan tafsirnya terhadap benda atau jasa yang dihadapinya. Tidak dipercaya suatu barang atau jasa yang riil, melainkan berguna hanya sejauh tafsir seseorang yang menggunakannya. Istilah kualitatif menunjukkan penekanan terhadap proses-proses dan makna-makna yang tidak diuji atau diukur dari segi kuantitas, intensitas, atau frekuensi.

Dunia sekeliling kita merupakan hasil tafsir masing-masing orang. Tidak heran tafsir terhadap dunia selalu majemuk. Misalnya kehadiran pengemis bisa ditafsirkan kehadiran orang yang malas, atau sebaliknya pihak lain menafsirkan adanya eksploitasi dari kaum kaya.

Pada akhirnya interaksi antar orang baru muncul ketika terdapat kesepakatan antar mereka perihal tafsir suatu dunia. Kondisi ini biasa didefinisikan sebagai intersubyektivitas. Data penelitian kualitatif, dengan demikian, juga merupakan hasil intersubyektivitas antara peneliti dan responden. Penelitian kualitatif merupakan suatu hubungan sosial antara peneliti dan responden secara akrab, menjalin hubungan simetris dan lazimnya informal.

Tentu saja dalam hubungan semacam itu berlangsung komunikasi antar manusia yang didasari penilaian yang berbeda-beda atas suatu dunia. Bias semacam ini disadari oleh peneliti kualitatif, bahkan menjadi salah satu landasan perumusan hasil penelitian. Sebagaimana diungkapkan di muka, tindakan seseorang tergantung tafsirnya, atau bias yang dimilikinya terhadap dunia sekelilingnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan bias ini dalam penelitian kualitatif.

Penilaian orang lain yang berbeda secara mendalam tersebut hanya bisa dipahami ketika hubungan antara peneliti dan responden berlangsung secara informal. Keakraban memungkinkan pemahaman perbedaan yang muncul.

Pemahaman ini perlu berlangsung sepanjang penelitian, bahkan mungkin lebih dari itu. Itulah sebabnya penelitian kualitatif bersifat induktif. Hanya dari data-data serupa muncul konsep lokal, sedangkan hubungan antar konsep yang muncul di lapangan dapat disusun menjadi suatu teori lokal. Lokalitas menunjukkan bias responden ketika memaknai dunia sekelilingnya.

Oleh sebab itu, latihan yang penting bagi peneliti kualitatif ialah menggali nilai-nilai yang berbeda, memahaminya, bahkan perlu memakluminya pula. Peneliti tidak berposisi untuk menilai orang lain menurut cara pandang peneliti, melainkan memahami cara pandang responden.

Sementara penelitian kuantitatif mendasarkan kekuatan pada kuesioner, penelitian kaulitatif sepenuhnya mendasarkan kekuatan pada diri peneliti sendiri. Mutu penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menggali data secara berulang dan informal, serta kemampuannya untuk menuliskan hasil penelitian bagi pihak lain.

Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif itu berujud uraian terinci, kutipan langsung, dan dokumentasi kasus. Data ini dikumpulkan sebagai suatu cerita responden, tanpa mencoba mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam kuesioner.

Data kualitatif adalah tangkapan atas perkataan subyek penelitian dalam bahasanya sendiri. Pengalaman orang diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman, dan interaksi sosial dari subyek penelitian sendiri. Dengan demikian peneliti dapat memahami masyarakat menurut pengertian mereka sendiri. Hal ini berbeda dari penelitian kuantitatif, yang membakukanpengalaman responden ke dalam kategori-kategori baku peneliti sendiri.

Data kualitatif bersifat mendalam dan rinci, sehingga juga bersifat panjang-lebar. Akibatnya analisis data kualitatif bersifat spesifik, terutama untuk meringkas data dan menyatukannya dalam suatu alur analisis yang mudah dipahami pihak lain. Sifat data ini berbeda dari data kuantitatif yang relatif lebih sistematis, terbakukan, dan mudah disajikan dalam format ringkas.

Sumber data primer adalah responden dan informan. Responden berbeda dari informan. Responden adalah sumber data tentang keragaman dalam gejala-gejala, berkaitan dengan perasaan, kebiasaan, sikap, motif dan persepsi. Sedangkan informan ialah sumber data yang berhubungan dengan pihak ketiga, dan data tentang hal-hal yang melembaga atau gejala umum.

Sesuai dengan sifat luwes dalam desain penelitian kualitatif, maka tidak ada rincian jumlah dan tipe informan secara pasti. Hanya ada rencana umum mengenai siapa yang akan diwawancarai dan bagaimana menemukannya di lapangan. Responden dipilih secara sengaja, setelah sebelumnya membuat tipologi (ideal) individu dalam masyarakat. Yang penting di sini bukanlah jumlah responden kasusnya, tetapi potensi tiap responden kasus untuk memberi pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari.

Peneliti dianjurkan mewawancarai orang yang akrab atau mengenal suatu topik atau peristiwa. Penting untuk mengubah-ubah tipe orang yang diwawancarai, sampai peneliti dapat mengungkapkan keseluruhan pandangan subyek penelitian. Titik ini dianggap tercapai apabila tambahan responden atau informan tidak lagi menghasilkan pengetahuan baru (titik jenuh).

Pilihan informan tergantung kepada jenis informasi yang hendak dikumpulkan, yang ditemukan dari teknik bola salju. Dalam teknik ini peneliti harus mengenal beberapa informan kunci dan meminta mereka memperkenalkannya kepada informan lain. Informan kunci dapat ditemukan melalui cara bertanya kepada teman, saudara, dan kontak pribadi. Cara lainnya ialah terlibat bersama masyarakat yang ingin dipelajari, atau mendekati berbagai organisasi dan badan terkait

Data kualitatif disimpan dalam catatan harian. Catatan harian atau catatan lapangan merupakan instrumen utama yang melekat pada beragam teknik pengumpulan data kualitatif. Isi catatan fakta tidak boleh berupa penafsiran pribadi peneliti, melainkan fakta-fakta apa adanya dan telah teruji kesahihannya. Peneliti mencatat fakta selengkap dan serinci mungkin. Catatan haruslah berisi hal-hal kongkrit. Hal-hal yang bersifat abstrak hanya bisa dimasukkan ketika benar-benar dapat dipercaya atau diandalkan. Setiap fakta mewakili peristiwa penting yang akan dimasukkan ke dalam proposisi-proposisi yang nanti hendak disusun, atau sebagai konteks dari suatu kegiatan.

Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti.

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

Membuka dan Memulai Proyek Penelitian dalam Nvivo

Nud.Ist Vivo (Nvivo) merupakan salah satu serial software analisis data kualitatif Nud.Ist yang paling menarik digunakan. Serial ini sendiri merupakan software terkemuka dan paling banyak digunakan peneliti kualitatif di dunia saat ini. Kemampuannya tergolong tinggi, sejak pencarian data, kompilasi, hingga penyusunan teori. Kemampuan grafis ditunjukkan dalam penyusunan diagram dari teori yang terbangun.

Setelah NVIvo di-install maka program ini dapat dibuka dengan cara:
1. Pilih START, lalu PROGRAMS, lalu QSR, lalu NVivo, kemudian KLIK.














2. Setelah jendela NVivo terbuka, pilih CREATE A PROJECT, lalu KLIK.











3. Selanjutnya muncul jendela dengan 2 pilihan untuk mengelola proyek penelitian. Dengan memilih TYPICAL maka semua pihak bisa membuka isi proyek penelitian ini nantinya. Sedangkan pilihan CUSTOM meminta password, sehingga kerahasiaan isi proyek hanya diketahui pengelola software ini. Untuk contoh kali ini dipilih TYPICAL, lalu NEXT, lalu KLIK.











4. Dalam jendela berikutnya, perlu diisi nama proyek analisis ini pada ruang NAME. Penjelasan tentang isi proyek analisis ini dituliskan dalam DESCRIPTION, lalu NEXT, lalu KLIK.


















5. Akhirnya muncul jendela yang berisi rekapitulasi langkah-langkah sebelumnya. Setelah isi rekapitulasi tersebut disetujui, pilih FINISH lalu KLIK.











6. Kini terbuka jendela kerja NVivo. Terlihat bahwa di bagian atas terdapat pula dua jendela, yaitu DOCUMENTS (untuk mengelola catatan lapangan hingga hasil analisis) dan NODES (untuk menyimpan data dalam kode-kode sesuai ide peneliti).












Mengimpor Catatan Lapangan ke dalam NVivo

Catatan lapangan dapat langsung ditulis dalam NVivo. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka jendela DOCUMENTS lalu pilih CREATE A DOCUMENT lalu KLIK. Maka halaman untuk penulisan tersaji.

Jika catatan lapangan sudah ditulis dalam file-file document, maka kini file-file tersebut perlu disimpan atau disimpan kembali dalam WORD PAD dengan ekstensi .txt atau biasa dikenal sebagai text file. Oleh karena catatan lapangan diasumsikan ditulis sebagaimana hasil dari mesin ketik atau papan keyboard (tanpa fasilitas lain di luar papan tersebut), maka WORD PAD menjadi program yang paling tepat sebelum catatan lapangan tersebut diimpor ke dalam NVivo.










1. Dari jendela DOCUMENTS pilih CREATE A DOCUMENT, hingga terbuka jendela NEW DOCUMENT WIZARD: CREATION. Jika ingin menuliskan catatan harian langsung di dalam NVivo, maka pilih MAKE A NEW BLANK DOCUMENT. Sedangkan untuk menulis komentar atas catatan harian dalam MEMO, maka dipilih CREATE DOCUMENT AS A MEMO. Untuk melakukan analisis atas bahan-bahan di luar dokumen, misalnya film, gambar atau artefak, pilih MAKE A PROXY DOCUMENT FOR NON-FILE DATA. Jika bahan lain tersebut masih bisa dihubungkan dengan NVivo, maka bisa dipilih MAKE PRPOXY DOCUMENT(S) REPRESENTING EXTERNAL FILE(S). Dalam contoh kali ini hendak diimpor dokumen WORD PAD, sehingga dipilih LOCATE AND IMPORT READABLE EXTERNAL TEXT FILE(S), kemudian pilih NEXT, lalu KLIK.











2. Setelah muncul jendela SELCT FILE TO READ, maka pilih seluruh file yang akan diimpor ke dalam NVivo. Setelah seluruh file yang hendak diimpor ditandai, pilih OPEN lalu KLIK. Seluruh file yang sudah dipilih tersebut kemudian diimpor ke dalam NVivo.











3. Untuk mencek file yang sudah diimpor, bisa dibuka jendela DOCUMENTS, piih EXPLORE DOCUMENTS, hingga muncul jendela DOCUMENT EXPLORER. File-file yang sudah diimpor tersaji di sana.










Mengkode Catatan Harian

Langkah awal untuk melakukan analisis kualitatif ialah mengkode catatan harian. Dari catatan harian yang sudah diimpor ke dalam NVivo bisa mulai dipilih salah satu untuk dikode. Kode harus dilakukan terhadap seluruh dokumen yang diimpor.

1. Pada jendela DOCUMENT EXPLORER pilih dokumen yang akan dianalisis, lalu KLIK mouse sebelah kanan, pilih BROWSE/EDIT/CODE DOCUMENT, lalu KLIK.











2. Isi catatan harian tersaji dalam jendela DOCUMENT BROWSER.











3. Di bagian bawah terdapat CODER, yang bisa dipilih lalu KLIK. Jendal CODER yang terbuka ini berguna untuk membuat seluruh kode bagi catatan harian. Kode bisa disusun sambil menganalisis. Terlihat di sini bahwa pednyusunan KODE dalam metode kualitatif fleksibel dan sesuai dengan ciri khas lapangan. Bandingkan dengan pengkodean dalam metode kuantitatif yang semata-mata ditentukan dalam kategorisasi peneliti.












4. Contoh proyek penelitian ini ialah mencari penyebab dan penanggulangan kemiskinan di perkebun. Oleh sebab itu dua kelompok besar kode ialah faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor penanggulangan. Dengan menggunakan jendela CODER, pilih TREES, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih CREATE TREE NODE, lalu KLIK.











5. Pada ruang untuk menulis selanjutnya bisa dituliskan nama kode, misalnya dalam contoh ini ialah kode ditulis PENYEBAB, lalu KLIK.











6. Hal yang sama berlaku dalam penyusunan kode berikutnya. Sebagai contoh, setelah dituliskan kode PENYEBAB, selanjutnya hendak ditulis kode PENANGGULANGAN. Langkah yang bisa dilakukan ialah meletakkan cursor dalam kode PENYEBAB, lalu KLIK mouse sebelah KANAN, pilih CREATE, pilih SIBLING NODE, lalu KLIK. Sebagai catatan, SIBLING NODE untuk menuliskan kode berikut yang memiliki kesejajaran konseptual dengan kode sebelumnya, sedangkan CHILD NODE untuk menuliskan kode berikut yang memiliki posisi konseptual lebih rendah dari kode sebelumnya.














7. Pada ruang untuk menulis selanjutnya bisa dituliskan nama kode, misalnya dalam contoh ini ialah kode ditulis PENANGGULANGAN, lalu KLIK











8. Selanjutnya mulailah catatan lapangan dikode. Pengkodean bisa dilakukan per kata (misalnya dalam analisis sajak), per kalimat atau unit analisis yang lebih luas. Unit yang dianalisis ditandai (di-block) dengan cara meletakkan CURSOR di awal unit, KLIK mouse sebelah kiri tanpa dilepaskan, lalu ditarik hingga ke unit, baru mouse dilepas. Unit analisis yang di-block tergolong sebagai faktor penyebab kemiskinan. Oleh karena belum ada kode baru pada golongan ini, maka penyusunan kode dilakukan dengan meletakkan cursor di PENYEBAB, lalu KLIK mouse sebelah KANAN, pilih CREATE, pilih CHILD NODE, lalu KLIK.











9. Pada ruang untuk menulis selanjutnya bisa dituliskan nama kode, misalnya dalam contoh ini ialah kode ditulis ANAK BUNGSU, lalu pilih CODE di bagian bawah jendela CODER, lalu KLIK
















10. Setelah terkode, maka unit analisis yang sudah di-block dalam catatan harian tersebut berubah warna. Sedangkan kode yang bersangkutan berupa huruf tebal (bold) yang menandakan terdapat isi di dalamnya. Pengkodean selanjutnya dilakukan seperti hal ini.











11. Untuk merekapitulasi kode yang sudah dilakukan dalam catatan harian ini, pilih VIEW di bagian atas jendela DOCUMENT BROWSER, lalu pilih CODING STRIPES, lalu KLIK.











12. Hasilnya terlihat di anak jendela bagian kanan, yang menunjukkan nama kode berikut wilayah baris yang dikode.


















13. Setelah satu file catatan harian selesai dikode, untuk mencek bisa kembali ke jendela NVIVO, masuk ke dalam jendela DOCUMENTS, pilih EXPLORE DOCUMENTS, lalu KLIK sehingga muncul jendela DOCUMENT EXPLORER. Dalam jendela ini tersaji nama-nama file catatan harian. Adapun file yang telah dikode ditandai oleh kolom NODE, berupa jumlah kode yang sudah dilakukan. Bandingkan dengan file lain yang belum dikode ternyata jumlah NODE = 0.











14. Ada baiknya memberi tanda lebih jelas perihal file yang sudah dikode, terutama ketika jumlah file begitu banyak. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih file tersebut, lalu memilih ikon PROPERTIES, lalu KLIK.











15. Di dalam jendela PROPERTIES bisa dipilih anak jendela ICON COLOR. Dalam contoh kali ini diplih warna GREEN (hijau). Setelah selesai dalam jendela ini, tutup dengan memilik OK lalu KLIK.
















16. Akhirnya kembali ke jendela DOCUMENT EXPLORER. Terlihat bahwa file yang sudah dikode ternyata memiliki warna ikon sesuai dengan pilihan sebelumnya.












Menyusun Teori Lokal

Sebagaimana disebutkan di muka, salah satu keunggulan NVivo ialah kemampuannya untuk menyusun teori lokal. Kemampuan ini dilandasi oleh pengkodean yang sudah dilangsungkan, sehingga berikutnya dapat disusun kesimpulan-kesimpulan lokal.

1. Penyusunan bisa dimulai dari jendela NVIVO, lalu pilih anak jendela NODES (hasil kode catatan harian atau bahan lainnya), pilih EXPLORE NODES sehingga keluar jendela NODE EXPLORER. Pada anak jendela kiri, terdapat nama node yang ditulis biasa dan ditebalkan (BOLD). Hanya node yang ditebalkan yang menunjukkan adanya isi hasil pengkodean. Pada dasarnya tiap node bisa dianalisis terpisah, terutama untuk mengembangkan konsep-konsep lokal, sejurus dengan nama node itu sendiri (dengan demikian penamaan node sekaligus mencerminkan upaya konseptualisasi pula). Dapat pula konseptualisasi dilakukan secara bertingkat, misalnya dalam contoh ini dilakuan konstualisasi PENYEBAB kemiskinan, sekaligus juga faktor di dalamnya seperti konseptualisasi ANAK BUNGSU dalam makna kemiskinan.



















2. Untuk memulai analisis, pilih nama NODE yang diinginkan, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih BROWSE/CODE NODE, lalu KLIK.











3. Setelah terbuka jendela NODE BROWSER, terlihat di dalamnya isi kode yang sudah dilakukan.











4. Klik ikon MAKE/INSPECT DOCLINKS untuk membuka MEMO (catatan untuk analisis dokumen-dokumen dan node).






















5. Setelah terbuka jendela TOP-LEVEL DOCLINKS, pilih memo yang akan digunakan untuk menuliskan catatan analisis. Jika hal ini baru dilakukan pertama kali, maka pilih LINK A NEW MEMO, lalu KLIK. Ada baiknya jendela TOP-LEVEL DOC LINK ini ditutup setelah digunakan karena bisa selalu muncul ketika jendela MEMO dan jendela NODE dibuka berganti-ganti.











6. Kini terbuka jendela MEMO. Adapun nama jendela tersebut masih sesuai dengan nama node yang dibuka sebelumnya.











7. Untuk mengubah nama MEMO sesuai dengan kebutuhan, misalnya dalam contoh ini ialah PENYEBAB kemiskinan, maka pilih ikon INSPECT DOCUMENT’S PROPERTIES, lalu KLIK.


















8. Pada jendela MEMO-PROPERTIES, pilih anak jendela GENERAL, lalu dalam ruang NAME diketikkan nama MEMO yang dikehendaki. Dapat pula nama MEMO dilengkapi dengan keterangan isinya dalam ruang DESCRIPTION. Setelah menyelesaikan halaman ini, pilih OK lalu KLIK.











9. Kini jendela MEMO sudah siap untuk ditulisi catatan analisis.











10. Analisis dituliskan dalam MEMO, dengan cara membalik-balik masing-masing halaman NODE. Dalam contoh kali ini ditemukan faktor-faktor penyebab kemiskinan sesuai dengan pengalaman responden. Dengan cara inilah dimunculkan konseptualisasi yang lebih tinggi. Yang penting diperhatikan ialah agar menuliskan analisis hanya sejauh dikemukakan responden dalam catatan harian, jangan melebihi analisis tersebut dengan pendapat peneliti sendiri. Latihan semacam ini sangat berat, terutama bagi peneliti pemula. Jelas dibutuhkan keterbukaan peneliti untuk menerima pandangan yang berbeda.















11. Untuk mencek hasil MEMO, bisa dimulai dari jendela NVIVO, pilih jendela DOCUMENTS, pilih EXPLORE DOCUMENTS, lalu KLIK. Di sini tersaji seluruh nama dokumen, dan MEMO dipandang sebagai dokumen pula. Hanya saja ikon MEMO berbeda dari ikon CATATAN HARIAN lainnya.











12. Agar MEMO lebih jelas terlihat, ada baiknya memberi tanda warna yang berbeda, terutama ketika jumlah file begitu banyak. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih file MEMO tersebut, lalu memilih ikon PROPERTIES, lalu KLIK











13. Di dalam jendela PROPERTIES bisa dipilih anak jendela ICON COLOR. Dalam contoh kali ini diplih warna RED (merah). Setelah selesai dalam jendela ini, tutup dengan memilik OK lalu KLIK


















14. Akhirnya kembali ke jendela DOCUMENT EXPLORER. Terlihat bahwa file yang sudah dikode ternyata memiliki warna ikon sesuai dengan pilihan sebelumnya














Fasilitas Searching dalam NVivo

Fasilitas SEARCHING dalam NVivo berguna untuk mencari konsep, kata atau kalimat yang dibutuhkan, mencari konsep yang bertentangan (dikotomis), maupun menyusun matriks konseptual. Sesuai dengan pola analisis di atas, contoh kali ini hanya akan menggunakan fasilitas pencarian konsep.

1. Pada jendela NVIVO pilih SEARCH, lalu KLIK.


























2. Dalam jendela SEARCH TOOL terlihat fasilitas pencarian konsep dalam ruang FIND dan SINGLE ITEMS. Konsep bisa dicari dalam TEXT, NODE, atau ATTRIBUTE (yang tidak dibicarakan saat ini mengingat keterbatasan waktu). Di samping itu ruang OR COMBINATION OF ITEMS memungkinkan pencarian dua item dalam BOOLEAN (untuk menggali konsep yang muncul berturutan, berlainan/dikotomis, atau memiliki makna serupa), dan PROXIMITY (untuk mengungkapkan matriks beragam konsep yang mirip atau justru berlainan). Untuk keperluan contoh kali ini, dipilih TEXT lalu KLIK.











3. Di dalam jendela TEXT SEARCH dapat dituliskan konsep lokal yang hendak dicari dalam ruang SEARCH FOR THIS TEXT, lalu pilih OK, lalu KLIK.











4. Selanjutnya NVivo melakukan perintah. Pada komputer dengan prosessor dan RAM yang rendah seakan-akan komputer berhenti (freezing), terutama ketika jumlah file banyak. Akan tetapi pada komputer dengan prosessor dan RAM yang tinggi maka pencarian ini hanya membutuhkan waktu singkat. Jika konsep yang diinginkan diperoleh, akan muncul jendela SEARCH COMPLETED, lalu secara standard dipersilakan melihat hasilnya dalam BROWSE NODE. Pilih OK lalu KLIK.












5. Hasil pencarian tersaji dalam jendela SEARCH RESULT/SINGLE TEXT LOOKUP.











6. Untuk melihat konteks konsep yang muncul tersebut ke dalam kalimat penyusunan, maka mula-mula seluruh halaman dalam jendela tersebut di-block, misalnya dengan menekan sekaligus CTRL dan huruf A.











7. Kemudian pilih VIEW, lalu PASSAGE CONTENTS DISPLAY, lalu IN ENCLOSING PARAGRAPH, lalu KLIK.






















8. Kini pada jendela tersebut tersaji konsep yang diinginkan (memiliki warna lebih gelap), dengan dilingkupi kalimat penyusunnya (dengan warna lebih terang).











9. Kembali seperti dalam analisis NODE lainnya, untuk memulai analisis konseptual ini pilih ikon MAKE/INSPECT DOCLINKS untuk membuka MEMO (catatan untuk analisis dokumen-dokumen dan node)











10. Setelah terbuka jendela TOP-LEVEL DOCLINKS, pilih memo yang akan digunakan untuk menuliskan catatan analisis. Jika hal ini baru dilakukan pertama kali, maka pilih LINK A NEW MEMO, lalu KLIK. Ada baiknya jendela TOP-LEVEL DOC LINK ini ditutup setelah digunakan karena bisa selalu muncul ketika jendela MEMO dan jendela NODE dibuka berganti-ganti


















11. Kini terbuka jendela MEMO. Adapun nama jendela tersebut masih sesuai dengan nama node yang dibuka sebelumnya.











12. Untuk mengubah nama MEMO sesuai dengan kebutuhan, misalnya dalam contoh ini ialah KONSEP BURUH, maka pilih ikon INSPECT DOCUMENT’S PROPERTIES, lalu KLIK. Pada jendela MEMO-PROPERTIES, pilih anak jendela GENERAL, lalu dalam ruang NAME diketikkan nama MEMO yang dikehendaki. Dapat pula nama MEMO dilengkapi dengan keterangan isinya dalam ruang DESCRIPTION. Setelah menyelesaikan halaman ini, pilih OK lalu KLIK.











13. Kini jendela MEMO sudah siap untuk ditulisi catatan analisis. Analisis dituliskan dalam MEMO, dengan cara membalik-balik masing-masing halaman NODE. Dalam contoh kali ini ditemukan semua segi dari KONSEP BURUH sesuai dengan pengalaman responden. Yang penting diperhatikan ialah agar menuliskan analisis hanya sejauh dikemukakan responden dalam catatan harian, jangan melebihi analisis tersebut dengan pendapat peneliti sendiri. Latihan semacam ini sangat berat, terutama bagi peneliti pemula. Jelas dibutuhkan keterbukaan peneliti untuk menerima pandangan yang berbeda.












14. Untuk mencek hasil MEMO, bisa dimulai dari jendela NVIVO, pilih jendela NODES, pilih EXPLORE NODES, lalu KLIK.











15. Dalam jendela NODE EXPLORER tersaji seluruh nama NODE. Sebagai hasil pencarian lewat NVivo, maka nama standar yang digunakan sesuai dengan jenis pencarian, misalnya dalam contoh ini ialah SINGLE TEXT LOOKUP. Untuk mengubahnya, pilih nama standar tersebut, lalu KLIK dua kali.











16. Pada ruangan file tersebut diganti namanya sesuai dengan kebutuhan, misalnya di sini ialah KONSEP BURUH, lalu KLIK.




















Menyusun Diagram Teoretis

Di samping berupa perkataan, diagram memungkinkan peneliti maupun orang lain untuk memahami teori lokal secara lebih mudah dan sistematis. Diagram juga bisa digunakan sebagai kontrol bagi peneliti untuk melangsungkan analisis berikutnya. Diagram yang tersusun dapat pula dipandang sebagai model lokal.

1. Pada jendela NVIVO, pilih EXPLORE MODELS, lalu KLIK.











2. Pada jendela MODEL EXPLORER terdapat dua ruangan. Pada ruangan kiri tersaji manajemen model, misalnya untuk menyusun nama model yang hendak dibangun. Sedangkan pada bagian kanan tersedia ruangan untuk menyusun model itu sendiri.











3. Untuk memasukkan konsep, pilih ikon ADD ITEM, lalu KLIK.
















4. Kini pada jendela sebelah kanan tersaji NEW ITEM.











5. Untuk mengelola item tersebut, pilih NEW ITEM tersebut, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih PROPERTIES, lalu KLIK.











6. Pada jendela ITEM-PROPERTIES dituliskan nama konsep yang hendak ditampilkan dalam ruangan LABEL. Lalu pilih OK, lalu KLIK. Hal yang sama berlaku untuk memasukkan item-item konseptual lainnya.











7. Untuk menghubungkan antar konsep, maka pilih item pertama (seakan-akan berstatus sebagai pengaruh atau independen), lalu KLIK.









8. Terdapat tiga pola hubungan yang disediakan, yaitu sekedar ADA HUBUNGAN (ikon garis), PENGARUH SEARAH (ikon garis dengan satu panah), dan SALING MEMPENGARUHI (ikon garis dengan satu panah). Dalam contoh kali ini pilih ikon LINK ITEMS ONE WAY, lalu KLIK.











9. Kemudian pilih item yang dituju (seakan-akan berperan sebagai yang terpengaruh atau dependen), lalu KLIK sehingga muncul pola hubungan antara kedua konsep tersebut.











10. Dengan mengacu kepada catatan analisis yang disusun, maka dapat digambarkan faktor-faktor penyebab kemiskinan di perkebunan.



















11. Selanjutnya ketika ditambahkan hasil catatan analisis penanggulangan kemiskinan, diperoleh diagram PENYEBAB DAN PENANGGGULANGAN KEMISKINAN.











12. Salah satu kelebihan penggunaan NVivo ialah model bisa disusun ulang atau digerak-gerakkan tanpa merusak pola hubungan yang sudah dikembangkan. Kemampuan semacam ini penting agar konsep dan gambar dalam model tidak saling tumpang tindih.











13. Untuk membedakan derajat konseptual, peneliti bisa menggunakan fasilitas gambar atau lambang konsep-konsep yang serupa. Misalnya dalam contoh ini terdapat kelompok konsep PENYEBAB, konsep KEMISKINAN, dan kelompok konsep PENANGGULANGAN. Untuk menandainya dengan lambang yang berbeda, mula-mula pilih konsep tersebut, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih PROPERTIES, lalu KLIK.
















14. Pada jendela PROPERTIES pilih anak jendela APPEARANCE, pilih DISPLAY AS BITMAP, pilih SELECT, lalu KLIK.











15. Yang dicari ialah isi dari folder program NVivo. Biasanya folder ini terletak di C:/program files. Pilih dalam LOOK IN untuk diisi C:, pilih PROGRAM FILES, pilih OPEN, lalu KLIK.











16. Selanjutnya pilih QSR, pilih OPEN, lalu KLIK.






















17. Lalu pilih NVivo, pilih OPEN, lalu KLIK. Pilih PROGRAM, pilih OPEN, lalu KLIK. Pilih IMAGES, pilih OPEN, lalu KLIK. Untuk melihat lambang dari masing-masing namanya dalam jendelal tersebut, pilih ikon di kanan atas, pilih THUMBNAILS, lalu KLIK.











18. Pilih lambang, pilih OPEN, lalu KLIK.











19. Pada jendela ITEM-PROPERTIES pilih OK, lalu KLIK, sehingga lambang item dalam model berubah sesuai yang diinginkan. Sekali proses ini dilalui, dalam proses berikutnya cukup membuka jendela ITEM-PROPERTIES, tanpa perlu langkah-langkah sampai ke jendela IMAGES yang panjang di atas. Oleh karenanya hal ini memudahkan peneliti.


















20. Sebagaimana diungkapkan di muka, dengan membuat lambang yang berbeda, maka diagram menjadi lebih mudah terbaca.











21. Diagram yang rumit di atas sebetulnya terdiri atas sub diagram penyebab dan sub diagram penanggulangan kemiskinan. Untuk menunjukkan hal ini, sekaligus memudahkan pembacaan diagram, mula-mula dipilih konsep yang berhubungan dengan cara meletakkan cursor di awal pilihan, menekan mouse bagian kanan tanpa dilepaskan, menggerakkan mouse sampai pilihan terakhir, lalu melepaskan mouse. Dalam contoh di bawah tersaji kelompok penyebab kemiskinan.











22. Dengan meletakkan cursor pada salah satu konsep, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih LAYER, pilih NEW, lalu KLIK.


















23. Pada jendela NEW LAYER dapat ditulis nama kelompok konsep tersebut, lalu pilih OK, lalu KLIK.











24. Hal yang sama juga bisa dilakukan pada kelompok konsep PENANGGULANGAN kemiskinan. Setelah kelompok konsep tersebut di-block, kemudian KLIK mouse sebelah KANAN, pilih LAYER, pilih NEW, lalu KLIK.











25. Untuk melihat cara kerja fasilitas LAYER ini, pada jendela MODEL EXPLORER pilih ikon LAYERS, lalu KLIK.











26. Setelah jendela SHOW LAYERS terbuka, ketika pilihan ALL di-KLIK, maka seluruh isi diagram terlihat.








27. Ketika di-KLIK layer PENYEBAB KEMISKINAN, maka hanya faktor-faktor penyebab kemiskinan yang muncul.












Menulis Laporan Kualitatif Bersumberkan Hasil Kerja NVivo

Pada dasarnya langkah-langkah analisis data kualitatif yang dilakukan di atas sudah memungkinkan untuk menyusun laporan kualitatif. Laporan tersebut dapat disusun dalam file MS WORD.

1. Dalam program MS WORD perlu dipersiapkan ruangan untuk penyusunan laporan kualitatif tersebut. Misalnya dalam contoh kali ini berjudul Kemiskinan di Perkebunan. Setelah idberi kata pengantar seperlunya, kemudian dikembangkan sub judul Penyebab Kemiskinan. Di dalam sub judul inilah hasil analisis melalui NVivo bisa ditransfer.

























2. Di dalam NVivo, hasil analisis tersimpan nama MEMO sebagai catatan analisis. Oleh sebab itu mula-mula dibuka jendela PENYEBAB KEMISKINAN-MEMO-DOCUMENT BROWSER. Seluruh isinya dipilih dengan menekan sekaligus CTRL dan huruf A. Kemudian cursor diletakkan pada wilayah yang sudah di-block, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih COPY, lalu KLIK.











3. Kembali ke file MS WORD, cursor diletakkan pada lokasi yang diinginkan, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih PASTE, lalu KLIK.
































4. Selanjutnya hasil pelaporan tersebut diedit, terutama untuk menggubahnya menjadi alinea-alinea yang mudah dan enak dibaca.



















5. Pelaporan kualitatif membutuhkan potongan catatan harian sebagai penguat analisis. Potongan-potongan semacam ini tersimpan dalam NODE. Dengan membuka NODE lalu memilih pilih yang sesuai, lalu KLIK mouse sebelah KANAN, pilih BROWSE/CODE NODE, lalu letakkan cursor pada potongan/kode yang sesuai, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih BROWSE/EDIT/CODE DOCUMENT, lalu KLIK. Dengan sendirinya jendela dokumen yang diinginkan terbuka, dan dengan sendirinya pula potongan yang terkode ditandai oleh block berwarna gelap. Cursor diletakkan pada wilayah tersebut, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih COPY, lalu KLIK.




















6. Kembali ke file MS WORD, cursor diletakkan pada lokasi yang diinginkan, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih PASTE, lalu KLIK



















7. Selanjutnya potongan catatan harian tersebut diedit. Sementara teks menggunakan spasi rangkap dan rata halaman kanan dan kiri, potongan catatan harian biasanya berspasi tunggal dan panjangnya masuk ke dalam teks sepanjang 1 tab di kanan dan kiri.

























8. Selanjutnya diagram yang sudah tersusun dalam NVivo perlu disertakan dalam pelaporan. Letaknya biasanya di bagian akhir bab atau sub bab yang dijelaskannya. Tidak lupa gambar tersebut perlu diacu, ditandai dengan kalimat “Lihat Gambar ...”.



















9. Di NVivo sendiri diagram terdapat dalam jendela MODEL EXPLORER. Untuk menunjukkan diagram PENYEBAB KEMISKINAN, maka pada jendela SHOW LAYER dipilih PENYEBAB KEMISKINAN. Kemudian pilih MODEL, pilih EXPORT DIAGRAM TO CLIPBOARD, lalu KLIK.
























10. Kembali ke file MS WORD, cursor diletakkan pada lokasi yang diinginkan, KLIK mouse sebelah KANAN, pilih PASTE, lalu KLIK



















11. Selanjutnya gambar tersebut diedit, terutama dengan mencantumkan penomoran dan nama gambar tersebut.



























Menutup NVivo

Setelah menyelesaikan proyek analisis data, NVivo perlu ditutup dengan aman.

1. Dalam jendela NVIVO pilih CLOSE PROJECT, lalu KLIK.











2. Muncul jendela CLOSE PROJECT, pilih YES, lalu KLIK.











3. Lalu muncul kembali jendela NVIVO paling awal, pilih EXIT NVIVO, lalu KLIK.