Rabu, 25 Juni 2008

Pengolahan dan Analisis Kuantitatif Menggunakan SPSS (Quantitative Data Analyzes Using SPSS)

Oleh Ivanovich Agusta

Tujuan instruksional khusus: memahami penyusunan kuesioner, entri, pengolahan dan analisis data kuantitatif dengan SPSS; mempraktekkan penyusunan buku kode dengan program SPSS.

Waktu perkuliahan : 2 x 2 sks
Waktu praktikum: 2 x 2 sks

Gambaran Ringkas Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif yang kerap digunakan dalam ilmu sosial ialah survai. Survai dapat didefinisikan sebagai upaya mengambil sampel (contoh) dari populasi dengan menggunakan kuesioner. Metode survai biasa digunakan untuk menyusun penjelasan, memprediksi sesuatu, hingga mengevaluasi hasil kegiatan. Metode survai memiliki kelebihan berupa dapat dilaksanakan secara cepat, terukur dan sistematis. Akan tetapi metode ini memiliki kelemahan inheren karena tidak menampung aspirasi responden (orang yang menceritakan keadaan dirinya sendiri.

Survai terdiri atas unsur-unsur teori, konsep, variabel, dan definisi operasional. Urutan tersebut dimulai dari yang paling abstrak hingga paling kongkret. Teori merupakan hubungan antar konsep-konsep. Konsep merupakan kumpulan dari fakta-fakta serupa. Konsep dapat diturunkan menjadi variabel yang memiliki nilai lebih dari satu. Agar bisa ditanyakan kepada responden di lapangan, variabel diturunkan menjadi definisi operasional. Definisi operasional inilah yang dimasukkan ke dalam kuesioner, dalam bentuk pertanyaan atau jawabannya.

Untuk menguji teori, maka hipotesis disusun sejak dari ranah konseptual sampai ranah definisi operasional. Hipotesis asimetris menunjukkan keragaan satu atau lebih definisi operasional tertentu (variabel independen atau variabel bebas) untuk menuju definisi operasional hasilnya (variabel dependen atau variabel terikat).

Untuk menguji proposisi tersebut, rumus statistika tertentu digunakan sesuai dengan tingkat pengukuran data. Untuk data nominal, rumus statistika yang bisa digunakan ialah chi square (X2) dan uji kontingensi (C). Untuk data ordinal, uji statistika mencakup uji ranking pada rank Spearman, Tau b Kendall, uji Wilcoxon. Data interval dan rasio dapat diuji dengan uji regresi. Selain uji statistika, tabulasi silang juga bisa digunakan untuk melihat pola hubungan antar definisi operasional tersebut.

Sementara populasi didefinisikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga, sampel atau contoh didefinisikan sebagai anggota populasi yang terambil secara acak. Keacakan contoh ini sangat penting, karena tanpa pengambilan secara acak maka keseluruhan data tidak sahih untuk dianalisis secara statistika lebih lanjut. Sampel acak harus diambil dari suatu kerangka percontohan (sampling frame), yang didefinisikan sebagai daftar unsur contoh dalam populasi percontohan. Cara manual untuk mengambil sampel secara acak ialah menggunakan tabel angka acak (tabel angka untuk pengambilan contoh secara acak). Lihat Tabel 1. Cara lain untuk memperoleh keacakan responden ialah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences), sebagaimana akan disajikan di bawah.

Tabel 1. Angka Acak
























Program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) digunakan dalam metode kuantitatif mulai dari penyusunan kuesioner. Kuesioner disusun untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan kajian, serta informasi yang valid dan reliable. Isi pertanyaan dalam kuesioner berupa fakta, pendapat dan sikap, informasi, atau persepsi-diri. Kuesioner dapat ditanyakan dalam wawancara tatap muka, diisi sendiri oleh kelompok, lewat telepon, atau lewat pos.

Setiap kuesioner yang selesai disusun dilengkapi dengan buku kode. Isinya ialah kode pertanyaan dan jawaban sesuai dengan kuesioner tersebut. Dalam SPSS baik kuesioner maupun kodenya dapat tersaji dalam satu file. Isi buku kode lazimnya berupa nomor pertanyaan, nomor variable, nama variabel dan kode jawaban.

Kode ialah jawaban yang diberi simbol angka, contoh: ya=1, tidak=0. Kegiatan mengkode dilakukan setelah mengedit kuesioner, yaitu memastikan bahwa seluruh pertanyaan telah terjawab. Di dalam kuesioner sendiri, tempat kode yang menyatu dengan kuesioner di biasanya dicantumkan dalam alternatif jawaban, atau di tepi kanan kuesioner.

Setelah seluruh data dimasukkan (dientri) ke dalam program SPSS, selanjutnya data dapat dianalisis dalam bentuk tabel, gambar, atau uji statistika langsung. Untuk menganalisis hanya satu variabel, dapat digunakan tabel frekuensi. Tabel ini biasa digunakan untuk melihat konsistensi jawaban responden, karakteristik responden, distribusi variabel kajian, bahkan penentuan klasifikasi untuk tabulasi silang. Dalam penyusunan tabel frekuensi, sebaiknya kategori dengan presentase kecil digabungkan. Tabel disusun dari nilai terkecil hingga terbesar, atau diurutkan menurut besar persentase data.

Jika tabel frekuensi hendak disusun menjadi tabulasi silang untuk lebih dari satu variabel, mala interval tiap kelompok harus sama besarnya. Di samping angka absolut, perlu dibuat pula persentase tiap sel. Persentase selalu dihitung pada variabel pengaruh, atau nilai totalnya (100%) terletak pada variabel terpengaruh. Analisis dilakukan dengan melihat aliran hubungan persentase antara variabel pengaruh (independen) menuju variabel terpengaruh (dependen).

Adapun pembuatan diagram dan grafik dilakukan untuk memperjelas distribusi frekuensi, atau memperjelas hubungan antar variable. Mengingat grafik lebih mengedepankan suatu gambar, kelemahannya ialah nilai angka mungkin berkurang. Bahkan grafik dapat digunakan untuk memanipulasi penglihatan, misalnya dengan memperlebar atau mempertinggi salah satu sisinya.

Membuka SPSS

Untuk memulai kegiatan dalam SPSS, mula-mula program ini dibuka dalam komputer. Mengingat program ini tergolong besar, ada kalanya komputer dengan prosessor atau RAM yang rendah akan membuka program ini dalam jangka waktu yang lama (freezing); begitu pula dalam melakukan komputasi data.

1. Di jendela muka, pilih START di kiri bawah layar, pilih PROGRAMS, pilih SPSS FOR WINDOWS, lalu pilih program ini SPSS 13.0 FOR WINDOWS. Lalu KLIK.











2. Pada saat jendela SPSS terbuka, terdapat jendela kecil untuk memudahkan pengelolaan file. Jika baru dibuka pertama kali, ada baiknya memilih CANCEL, lalu KLIK.














3. Kini terbuka jendela dalam SPSS. Yang terbuka mula-mula jendela VARIABLE VIEW. Jendela lainnya ialah DATA VIEW. Kedua jendela ini merupakan ruang kerja dalam SPSS.












Mencari Responden secara Acak

Peneliti survai perlu membawa tabel angka acak selama di lapangan. Setelah memperoleh sampling frame, kemudian ditentukan responden secara acak. Jika membawa komputer di lapangan, responden secara acak dapat ditentukan melalui SPSS.

1. Mula-mula dibuka program MS Excel. Pilih START, lalu PROGRAMS, lalu MICROSOFT OFFICE, lalu MICROSOFT OFFICE 2007, kemudian KLIK.











2. Letakkan cursor pada sel paling atas dan paling kiri.














3. Kemudian angka ditulis secara berurutan ke bawah, dimulai dari 1 lalu 2. Kedua angka tersebut kemudian dipilih atau di-BLOCK.











4. Kembali BLOCK kedua angka tersebut, lalu cursor diletakkan pada sudut kanan, lalu KLIK, jangan dilepaskan tapi langsung DITARIK KE BAWAH, sampai sejumlah angka sampling frame yang diperoleh. Maka muncul seluruh angka secara berurutan.











5. Seluruh angka tersebut di-BLOCK, lalu KLIK mouse bagian kanan, pilih COPY, lalu KLIK.




















6. Kini kembali ke jendela SPSS. Cursor diletakkan di sel paling kanan dan paling atas, lalu KLIK mouse sebelah kanan, pilih PASTE, lalu KLIK.











7. Pilih DATA, lalu SELECT CASES, lalu KLIK.











8. Di dalam jendela SELECT CASES, pilih RANDOM SAMPLE OF CASES, pilih SAMPLE lalu KLIK.























9. Di dalam jendela SELECT CASES: RANDOM SAMPLE, pilih EXACTLY lalu isi dengan jumlah sampel yang ingin diwawancarai. Kemudian isi jumlah CASES sesuai dengan jumlah keseluruhan angka SAMPLING FRAME. Lalu pilih CONTINUE, lalu KLIK. Pada jendela berikutnya pilih OK lalu KLIK.











10. Kini tersaji sampel atau responden yang terpilih secara acak. Adapun angka yang dicoret menunjukkan sampel tidak terambil.













Menyusun Buku Kode dari Kuesioner, Entri dan Simpan Data

Setelah suatu kuesioner selesai dibuat, langkah berikutnya ialah menyusun buku kode. Hal ini dilakukan dengan cara-cara berikut:

1. Perhatikan kembali susunan seluruh pertanyaan atau jawaban dalam kuesioner.




























2. Kemudian masuk ke dalam jendela SPSS, yaitu pada jendela VARIABLE VIEW. Mulailah menulis masing-masing urutan informasi dala kuesioner tersebut. NAMA merujuk pada variabel dalam buku kode, yang sebaiknya memudahkan mengingat posisinya dalam kuesioner. TYPE menunjukka tipe data yang dimasukkan, misalnya untuk nama dipilih STRING, dengan jumlah CHARACTER 50, lalu pilih OK, lalu KLIK.











3. Jika variabel untuk TANGGAL dan JAM, maka pilih DATE, lalu pilih TAMPILAN, lalu OK, lalu KLIK.











4. Selanjutnya setiap pertanyaan diselesaikan dengan pemberian LABEL. Label sebaiknya menunjukkan jenis pertanyaan dan jawaban dalam kuesioner, sehingga memudahkan pembacaan buku kode dalam SPSS ini.Tampilan buku kode dalam jendela VARIABLE VIEW tersaji di bawah.











5. Adapun tampilan buku kode dalam jendela DATA VIEW tersaji di bawah. Jendela ini digunakan untuk mengentri atau memasukkan data-data yang diperoleh dari kuesioner.


















6. Data dari seluruh kuesioner yang dimasukkan dapat dilihat pada jendela di bawah ini.











7. Untuk menyimpan hasil pekerjaan, bisa ditekan CTRL bersama huruf S. Dapat pula dengan membuka FILE lalu pilih SAVE. Setelah jendela penyimpanan terbuka, pilih lokasi file dalam SAVE IN, buat nama file dalam FILE NAME, pilih SAVE, lalu KLIK. File akan tersimpan dengan ekstensi .sav.












Komputasi Dua atau Lebih Variabel

Ada kalanya peneliti membutuhkan data baru, yang diperoleh dari komputasi dua atau lebih variabel. Misalnya jumlah penduduk diperoleh dari penjumlahan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Untuk melakukan komputasi serupa ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:

1. Pilih TRANSFORM, lalu pilih COMPUTE, lalu KLIK.














2. Dalam contoh ini ingin diketahui apakah responden adalah penduduk asli atau bukan. Jika ia bukan penduduk asli maka akan muncul angka selisih dari UMUR dan LAMA TINGGAL DI LOKASI. Setelah jendela COMPUTE VARIABLE terbuka, isilah nama TARGET VARIABLE. Lalu pilih variabel pertama, lalu letakkan cursor pada ikon PANAH, lalu KLIK sehingga variabel itu masuk ke dalam ruang NUMERIC EXPRESSION.











3. Sekarang pilih fungsi komputasi yang hendak dilakukan, misalnya di sini ialah fungsi pengurangan. Letakkan cursor pada ikon (-), lalu KLIK. Kemudian pilih variabel kedua, pilih ikon PANAH, lalu KLIK sehingga masuk ke dalam ruang NUMERIC EXPRESSION. Setelah semua kegiatan komputasi ini selesai, pilih OK, lalu KLIK. SPSS akan melakukan komputasi ini. Sebagaimana disampaikan di atas, komputer dengan prosessor dan RAM yang rendah membutuhkan waktu kerja lebih lama.











4. Kini terlihat variabel baru di bagian terbelakang. Jika hendak meletakkannya ke depan, pilih variabel tersebut, tekan mouse sebelah kiri, jangan lepaskan, lalu pilih lokasi variabel tersebut, baru lepaskan mouse.













5. Pada jendela VARIABLE VIEW, variabel yang baru juga disajikan pada urutan terakhir. Di sinipun, jika hendak diletakkan lebih ke depan, pilih variabel tersebut, tekan mouse sebelah kiri, jangan lepaskan, lalu pilih lokasi variabel tersebut, baru lepaskan mouse.












Melakukan Kategorisasi Ulang

Kategorisasi ulang dibutuhkan peneliti untuk memperjelas hasil komputasi. Kategorisasi ulang bisa berbentuk perpindahan peringkat data, misalnya dari interval ke ordinal.

1. Pilih TRANSFORM, lalu RECODE, lalu INTO DIFFERENT VARIABLES, lalu KLIK.











2. Setelah terbuka jendela RECODE INTO DIFFERENT VARIABLES, pilih variabel yang akan dikategorisasi ulang, pilih ikon PANAH, lalu KLIK sehingga masuk ke dalam ruang variabel yang akan diubah. Pada ruang OUTPUT VARIABLE tulislah nama baru untuk variabel tersebut pada NAME dan isi dari LABEL, pilih CHANGE lalu KLIK. Kemudian pilih OLD AND NEW VALUES, lalu KLIK.











3. Setelah terbuka jendela RECODE INTO DIFFERENT VARIABLES: OLD AND NEW VALUES, masukkan penghitungan data di ruang OLD VALUE, bisa dimulai dari data terbawah.











4. Kemudian beralih ke ruang NEW VALUE, lalu masukkan kategori baru dalam VALUE, lalu pilih ADD, lalu KLIK. Jika kategori baru tersebut berbentuk kata, terlebih dahulu pilih OUTPUT VARIABLES ARE STRINGS, lalu isi jumlah huruf dalam WIDTH. Setelah selesai, pilih CONTINUE lalu KLIK. Jendela sebelumnya terlihat, maka pilih OK lalu KLIK.











5. Kini terlihat variabel baru di bagian terbelakang. Jika hendak meletakkannya ke depan, pilih variabel tersebut, tekan mouse sebelah kiri, jangan lepaskan, lalu pilih lokasi variabel tersebut, baru lepaskan mouse.

















6. Pada jendela VARIABLE VIEW, variabel yang baru juga disajikan pada urutan terakhir. Di sinipun, jika hendak diletakkan lebih ke depan, pilih variabel tersebut, tekan mouse sebelah kiri, jangan lepaskan, lalu pilih lokasi variabel tersebut, baru lepaskan mouse.












Analisis Data

Fasilitas analisis data dalam SPSS dapat digunakan sejak deteksi apakah data sudah benar, hingga analisis data lebih lanjut.

1. Untuk mendeteksi sejauhmana data yang terkumpul sudah benar, dapat dimulai analisis deskripsi data. Pilih ANALYZE, pilih DESCRIPTIVE STATISTICS, pilih DESCRIPTIVES, lalu KLIK.











2. Setekah jendela DESCRIPTIVES terbuka, pilih seluruh variabel, dengan cara letakkan cursor pada variabel pertama, lalu KLIK, lalu tekan SHIFT sambil menurunkan cursor ke bawah. Setelah sampai pada vaiabel terakhir, lepaskan tuts.












3. Letakkan cursor pada ikon PANAH, lalu KLIK sehingga seluruh variabel berpindah ke ruang VARIABLE(S). Pilih OPTIONS, sehingga terbuka jendela DESCRITIVES: OPTIONS. Pilih komputasi MEAN, SUM, STD. DEVIATION, RANGE, MINIMUM, MAXIMUM. Pilih CONTINUE, lalu KLIK. Kembali pilih OK, lalu KLIK.











4. Kini jendela SPSS VIEWER terbuka. Isinya berupa hasil analisis tadi. Hasil analisis deskriptif berguna untuk mencek, apakah ada data yang melebihi atau berada di bawah parameter yang diinginkan. Juga terdapat informasi jumlah responden, dan beragam informasi lain.












Peneliti ilmu-ilmu sosial kerap menggunakan tabulasi silang untuk menunjukkan hubungan antar variabel. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

1. Baik dari jendela SPSS DATA EDITOR maupun jendela SPSS VIEWER, pilih ANALYZE, lalu pilih DESCRIPTIVE STATISTICS, pilih CROSSTABS, lalu KLIK.












2. Setelah jendela CROSSTABS terbuka, pilih variabel yang akan diletakkan ke dalam BARIS (ROW(S)), dan variabel lain yang akan diletakkan ke dalam KOLOM (COLUMN(S)). Gunakan ikon PANAH untuk memindahkan variabel terpilih tersebut. Tiap baris dan kolom tersebut bisa berisi lebih dari satu variabel secara bertingkat. Yang perlu diperhatikan di sini ialah letak variabel terpengaruh (dependen). Dalam contoh ini, variabel terpengaruh diletakkan pada ruang COLUMN(S).











3. Pilih CELLS, lalu KLIK sehingga terbuka jendela CROSSTABS: CELL DISPLAY. Pilih PERCENTAGES berupa letak variabel terpengaruh (dependen). Dalam contoh ini pilih COLUMN. Pilih CONTINUE lalu KLIK. Pada jendela berikutnya pilih OK, lalu KLIK.











4. Hasilnya tersaji pada jendela SPSS VIEWER
















5. Untuk mengubah nama sel, misalnya baris dan kolom judul kategori, maka KLIK DUA KALI pada sel tersebut. Kemudian isi sel bisa diedit atau diganti. Hal ini bisa dilakukan pada semua sel.











6. Setelah semua sel diperbaiki, hasilnya tersaji sebagai berikut.












Menyusun Grafik, Menyimpan SPSS Viewer,
dan Menggunakan Hasilnya pada Program Lain

Untuk menyusun grafik dilakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Pilih GRAPHS, pilih grafik yang hendak disusun. Dalam contoh ini dipilih HISTOGRAM, lalu KLIK.
















2. Setelah terbuka jendela HISTOGRAM, pilih variabel yang hendak disusun menjadi grafik. Gunakan ikon ANAK PANAH untuk memasukkan ke dalam ruang VARIABLE.











3. Kini setelah ruang VARIABLE terisi, bisa pula ditambahi penampakan kurva norma dengan memilih DISPLAY NORMAL CURVE, lalu OK.











4. Hasilnya tersaji dalam jendela SPSS VIEWER.






















5. Untuk mengedit grafik, KLIK DUA KALI pada grafik yang hendak diedit hingga terbuka jendela CHART EDITOR.











6. Hal-hal yang hendak diedit tinggal di-KLIK DUA KALI hingga muncul jendela PROPERTIES. Untuk mengedit judul sumbu X atau Y tinggal meng-KLIK DUA KALI, lalu menuliskan editing yang dikehendaki. Setelah selesai tinggal KLIK di luar area editing tersebut.











7. Untuk mengedit warna latar belakang grafik, KLIK DUA KALI ruangan grafik. Pilih jendela FILL & BORDER. Pada ruang COLOR pilih warna yang dikehendaki, lalu KLIK. Setelah selesai, pilih APPLY lalu KLIK.



















8. Hasilnya langsung terlihat dalam jendela yang sama. Editing juga bisa dilakukan pada seluruh tubuh grafik tersebut. Setelah jendela CHART EDITOR ditutup, maka hasil grafik yang telah teredit tersebut tersaji kembali dalam jendela SPSS VIEWER.











9. Hasil akhir grafik yang diedit tersaji di bawah ini.












Untuk menyimpan hasil kerja di jendela SPSS VIEWER, pilih FILE, lalu SAVE, sehingga jendela penyimpanan terlihat. File dapat diletakkan pada SAVE IN. File dapat dinamai dalam ruang FILE NAME. Lalu pilih SAVE, lalu KLIK. File disimpan dengan ekstensi *.spo.













Seluruh isi SPSS VIEWER dikopi lalu digunakan dalam file lain, misalnya dalam seluruh program dalam MS OFFICE. Langkah yang dilakukan sederhana, pilih tabel atau grafik yang dikehendaki, KLIK mouse sebelah kanan, pilih COPY. Kemudian buka file dari program lainnya, tentukan letak yang dikehendaki lalu KLIK mouse sebelah kanan, pilih PASTE. Kini hasil SPSS tersaji dalam file program lainnya.